7 Kesalahan Fatal di Usia Muda. No 6 & 7 Bikin Deg-degan!
Hallo.. kali ini aku mau share terkait hal-hal apa aja yang
aku sesali, yang aku rasa ini ngefek banget di kemudian hari. Dan seharusnya
bisa dicegah sedini mungkin. Oke, langsung aja.. cekidot!
1. Tidak Mengetahui Cara Belajar yang Efektif
Seharusnya, aku bisa mengetahui ini
lebih awal, tetapi karena akupun ga mencari caranya, jadi ya aku baru tau
akhir-akhir ini. Ternyata kelebihan aku tuh di auditori, dimana cara belajarnya
lebih efektif dengan cara mendengar suara/rekaman secara berulang-ulang juga
dengan berdiskusi. Hmm.. pantes aja waktu aku diskusi sama temen seasrama dulu,
yang nempel tuh yang itu. Dan waktu aku iseng-iseng ngerekam suara sendiri dan
memutar ulang, tau-tau pas ujian lisan lancar aja, padahal cuma di dengerin 1x
rekamannya.
Buat yang masih belum tau cara
belajarnya yang efektif, ayo coba mulai cari tau, biar ga nyesel kaya aku.
2. Tidak Mendengar Saran Orang Tua
Kalau ini tuh kaitannya sama pilihan
sekolah dan jurusan kuliah yang diambil. Pertama, aku nyesel karena pas SMA ga
ngelanjutin nerusin ke pesantren sesuai keinginan ibuku, karena kerasa banget
ilmu agama tuh dibutuhkan sekali. Dan yang kedua, aku menyesal ga ngambil
pendidikan sesuai saran ibuku juga. Pokoknya, untuk kalian yang masih sekolah,
percayalah orang tua itu selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Inget,
ridho Allah berada pada ridho orang tua.
3. Mengambil Jurusan yang Tidak Benar-benar diminati
Di point ke-3 sudah aku
singgung sedikit soal jurusan kuliah. Sebenernya ga apa-apa sih kalaupun kita
punya pilihan yang berbeda dengan orang tua. Selama alasan dan keinginan
kitanya kuat untuk berada disana. Nah, salahnya aku tuh, ga ngikutin keinginan
ortu, tapi bukan bener-bener keinginan sendiri juga. So, pastikan pilihan
kalian bukan karena ikut-ikutan, ataupun karena itu jurusan bergengsi, atau
karena apapun itu yang sebenarnya alasannya ga logis.
4. Tidak Aktif dalam Berorganisasi
Dulu aku ga tau manfaatnya
berorganisasi tuh untuk apa. Alhasil aku hanya ikut-ikutan organisasi di
awal-awal aja, tapi buat kesananya ga aktif. Sekarang kerasa banget nih,
ternyata punya jaringan yang luas tuh penting banget. Dan juga kalau
berorganisasi tuh akan melatih kemampuan kita untuk memecahkan masalah, diskusi,
komunikasi, dll. Dimana hal-hal tersebut adalah hal yang cukup penting
dibutuhkan ketika akan bekerja.
5. Tidak Menekuni Minat/Hobby
Pernahkah kamu mendengar
kisah orang yang sukses dari bidang yang tidak sesuai dengan jurusannya? Atau mereka
yang sukses tetapi ga lulus kuliah? Nah, tapi ternyata ada fakta mencengangkan
dibalik itu. Mereka yang sukses seperti itu, biasanya sudah menekuni bidang
yang lain sejak lama, bisa sebelum dia kuliah ataupun saat dia
kuliah. Sehingga ketika mereka tidak beres kuliahnya, atau ketika sudah lulus,
mereka sudah punya pengalaman, ilmu atau jaringan di bidang yang lebih mereka
minati. Contoh, Pak Chairul Tanjung, beliau sudah berjualan dari beliau masih
di bangku Sekolah Dasar, lalu ada Kang Dewa Eka Prayoga, beliau memang sudah
rajin mengikuti seminar dan mencoba berbisnis sejak menjadi mahasiswa (CMIIW).
Sementara aku? Sekolah ya
sekolah aja, begitupun saat kuliah, kupu-kupu (kuliah pulang – kuliah pulang). Dan karena
aku ga merasa harus menekuni minat/hobbyku, alhasil ketika aku berpikir ingin
banting stir, kebingungan. Pengalaman ga punya, ilmu ga punya, jaringan apa
lagi. Hmm.. hmm.. hmm..
6. Tidak Mendengar Suara Hati
Di point ke-3 &
ke-4 aku sudah bercerita tentang penyesalanku mengambil kuliah yang tidak
benar-benar diminati, artinya ketertarikanku hanya sedikit sekali di bidang itu.
Saat dalam masa pendaftaran dan masa awal-awal kuliah, sempat terbesit untuk
berpindah. Tetapi aku urungkan niat itu, karena ya banyak pertimbangan, dan
sebenarnya lebih ke gengsi aja gitu. Lagi-lagi pertimbangan yang ga logis. Seharusnya
sih, aku bisa lebih mencerna keinginanku saat itu, kan katanya suara hati
adalah suara Tuhan.
7. Tidak Berdiskusi dengan Keluarga
Nyambung sama bahasan
di point ke-6, aku baru menyadari, ketika aku ada kebimbangan, apalagi ada
sangkut pautnya sama ortu juga (karena ortu yang membiayai), seharusnya aku
diskusikan dengan kedua orangtuaku. Tetapi saat itu tidak, karena memang aku
kurang dekat (secara emosinal). Dalam artian, aku bukan anak yang apa-apa cerita ke ortu. Jadinya malah cerita
ke temen, yang sama-sama galau juga. Hadeuhh X-P
Nah, jadi itulah 7 point, yang menurutku adalah kesalahan
fatal di usia muda, dan berpengaruh sekali di masa mendatang. Tapi, jangan
khawatir, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki. Di lain kesempatan mungkin aku
akan bercerita bagaimana caraku mengatasi itu semua. Semoga bermanfaat ya, see
you on the next story!
Komentar
Posting Komentar