Melepas Kacamata

Melepas kacamata, menjadi momen paling ditunggu bagi pemakai kacamata pemula sepertiku. "Kacamatanya harus dipakai dulu, dilepas hanya saat mandi, sholat, wudhu, sama tidur ya!" seru seorang dokter mata di depanku kala itu, nadanya tegas, kata-katanya lugas, matanya pun terbuka dengan lebar sambil melihat fokus ke arahku. Aku pun merasa benar-benar di perhatikan dan dinasehati dengan sangat.

Sebenarnya, aku telah mengalami penglihatan buram ini dari sekitar kurang lebih 3 tahun lalu. Awalnya, aku hanya memakai kaca mata saat kuliah saja, karena aku merasa kepentingannya hanya disitu. Dan lagi, itu terjadi saat semester akhir, yakni semester dimana waktu belajar di kelas sudah sangat jarang sekali dilakukan.

Juga ada alasan lain, aku merasa dengan memakai kacamata, aku kehilangan wajahku yang sebenarnya. Karena wajahku menjadi lebih lebar dengan memakai kacamata. Pernah suatu ketika, saat aku mengikuti kegiatan menjadi relawan PON, otomatis saat itu aku bertemu dengan orang baru, dan saat awal bertemu aku memakai kacamata. Namun karena merasa kurang nyaman, saat hari kedua aku lepas kacamata, dan benar saja, partner jagaku saat itu bilang aku beda banget kalau ga pake kacamata. Dan karena minusnya masih dibawah 1, jadi aku usahakan untuk tidak memakainya, karena takut minusnya bertambah.

Namun akhir-akhir ini, aku merasa penglihatanku semakin buram saja. Kalau urusannya cuma masalah bacaan di televisi sih aku ga masalah, cuma ini menyangkut dengan kepentingan orang lain. Karena aku jadi tidak maksimal dalam melakukan pekerjaanku sehari-hari.

Hmm.. oke, setelah melalui perenungan yang panjang, akhirnya aku memutuskan akan berusaha istiqomah memakai kacamata. Ya setidaknya intensitasnya jadi dibalik, lebih sering pakai dibanding tidaknya.

Disitu aku berusaha menerima, "ya udah sih Zul, emang wajahnya kayak gini kok, emang ukurannya segitu, lagian kamu ngerasa aneh juga karena belum terbiasa aja" seru diriku saat itu, berusaha menyugesti diri.

Dan hari ini adalah hari kedua dimana aku full memakai kacamata, kecuali di 4 waktu tersebut. Dan moment dimana aku melepas kacamata menjadi moment paling dinanti sepanjang hari, like "ahh.. akhirnya". Ternyata sesederhana itu merdeka 😊.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Menyukaimu

Maafkan Aku..

Pertanyaan Menegangkan: What's Your Hobby?