Sajak: Bukan Siapa-Siapa

Aku memang bukan siapa-siapa.
Aku adalah hamba Allah.
Yang sedang berkelana disini.
Takkan lama, katanya, paling lamapun usiaku hanya 40 tahunan lagi.

Aku adalah manusia yang banyak takutnya, khawatirnya.
Namun ada Allah pemilik segalanya.
Sangat mudah bagi-Nya memberi apa yang kumau.
Tugasku hanyalah meminta dan berusaha, karena itu sunnatullahnya. Dan bertawakal pada hasilnya. 
Dan harus selalu kuingat, ada surga yang didalamnya melebihi apa yang kuinginkan saat ini.

Maka cita-cita tertinggiku menggapai surga, meski dengan kesadaran penuh aku banyak dosa.
Ah, manusia. Khilaf dan alfa merupakan kesehariannya.
Tidak mudah memang, sangat tidak mudah.
Bagaimana tidak? Setan menggoda selalu, dari berbagai sisi, kiri, kanan, depan dan belakang.
Dan terkadang aku lupa, jika atas dan bawah tak ada mereka.
Ya, mungkin itu keberhasilannya, membuatku lupa, bahwa masih ada cara untuk menghindari godaannya.

Aku adalah manusia, yang sering sekali malasnya.
Namun aku berkhayal karena mengharapkan keberuntungan disana.
Hmm.. apa lagi-lagi aku menyalahkan godaan setan?
Padahal dengan sadar aku tau, baik dan buruk kelakuanku.

Aku memang bukan siapa-siapa.
Aku adalah hamba Allah seperti jutaan umat lainnya.
Aku juga manusia biasa, sama seperti setiap orang di dunia.
Aku hanya mencoba menjadi lebih baik setiap harinya.
Meski terkadang, naik turun dalam prosesnya.
Hilang timbul dalam niatnya.
Namun sebagaimana yang kutau, bahwa Allah melihat proses, bukan sekedar hasil.

Aku memang bukan siapa-siapa.
Tetapi aku adalah hamba dari Tuhan yang Maha Segalanya.
Dan ku yakin tak ada satu pun ciptaan-Nya yang sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Menyukaimu

Maafkan Aku..

Pertanyaan Menegangkan: What's Your Hobby?