Apa Aku Suka Menulis?

Gambar via writehacked.com

Kalau ditanya pertanyaan diatas, aku pasti bingung menjawabnya. Karena memang jawabannya fleksibel, tergantung kontennya. Saat aku sekolah, aku suka paling bingung kalau saat pelajaran B.Indonesia disuruh nulis cerpen ataupun pengalaman. Soalnya emang gaada bayangan aja harus kaya gimana. Lagipula, aku bukan tipe orang yang suka baca buku. Otomatis belum ada gambaran saat itu.

Seiring berjalannya waktu, aku menjadi senang membaca kata-kata yang dirangkai indah, seperti puisi, kata-kata bijak. Bahkan, saat SMP, aku pernah punya satu buku yang isinya kata-kata bijak yang di rangkai dengan gambar-gambar, aku menyalinnya dari buku lain.

Namun kesukaan itu tak aku asah. Sehingga aku pun sempat lupa kalau aku pernah menyukai hal-hal tersebut. Akhirnya, tibalah satu masa, dimana aku benar-benar merasa bimbang, ga tenang, dan lain sebagainya. Mulailah aku mencoba menulis ulang kata-kata motivasi yang dirasa pas, saat itu aku menemukan satu postingan di grup facebook, yang isinya adalah pernyataan-pernyataan tentang keluhan kita sehari-hari, dan masing-masing telah terdapat jawabannya di Al-Qur'an. Aku pun merasa mulai ada pencerahan.

Kemudian, entah kenapa, aku selalu merasa lega jika sudah menulis, bahkan terkadang solusi itu muncul ketika aku sedang menulis. Tak jarang juga, hal-hal yang sebelumnya tak ku syukuri, menjadi begitu aku syukuri ketika menulis, karena menulis seperti menyadarkanku perihal apa saja yang telah aku punya, apa saja yang sudah Allah kasih, apa aja yang udah aku lewati dan berdampak baik di hari ini.

Aku sempat ingin seperti orang lain yang jago menulis. Namun akhir-akhir ini aku menyadari, aku senang menulis, tapi, hanya memang apa yang ingin aku tulis. Karena kalau menulis fiksi memang membutuhkan kreatifitas tinggi. Sedangkan menulis non fiksi juga butuh data yang akurat. Dan setauku, kalau mau ikut lomba-lomba menulis juga selalu ditentukan temanya.

Jadi, untuk saat ini, aku hanya ingin membiasakan diri menulis. Menulis apa yang ingin aku tulis. Meski sedikit, mungkin ada manfaatnya bagi orang lain, terlebih bagi diri sendiri. Yaa hitung-hitung nabung amal jariyah juga, mudah-mudahan 😀. Dan untuk mengisi waktu luang juga, karena ga kebayang aja, kalau nanti di akhirat aku ditanya "Waktumu habis dipakai untuk apa?" Kan ga lucu kalau jawabannya cuma dipakai makan dan tidur 😕.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Menyukaimu

Maafkan Aku..

Pertanyaan Menegangkan: What's Your Hobby?